Menakar Kualitas Hidup Penduduk Kota Bitung melalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Sejauh ini, Pembangunan masih dipandang sebagai suatu fenomena ekonomi
(todaro dan smith), pernyataan tersebut tidak salah, akan tetapi tidak
semua fenomena ekonomi bisa menggambarkan kualitas hidup dari seorang
manusia. Sebagai contoh, pertumbuhan ekonomi suatu daerah yang tinggi
belum tentu bisa menjamin kualitas hidup penduduk diwilayah tersebut
baik atau meningkat sejalan dengan meningkatnya ekonomi di wilayah
tersebut.
Menurut UNDP, indikator yang dapat digunakan untuk
mengukur taraf hidup manusia adalah umur panjang dan sehat, pengetahuan,
dan standar hidup layak. Ketiga dimensi tersebut bisa digambarkan oleh
suatu indikator yang dihasilkan oleh BPS, yaitu Indeks Pembangunan
Manusia. Indikator ini juga digunakan untuk menilai keberhasilan
pembangunan serta alokator dalam penentuan Dana Alokasi Umum (DAU).
Manusia yang berkualitas adalah manusia yang sehat, pintar, dan layak hidup. Bagaimana dengan penduduk Kota Bitung?
Secara umum, IPM Kota Bitung terus mengalami peningkatan selama periode
2010 hingga 2017. IPM Kota Bitung meningkat dari 68,86 di tahun 2010
menjadi 72,94 di tahun 2017. 5 tahun terakhir, IPM Kota Bitung termasuk
kategori tinggi, bisa dikatakan pembangunan manusia di Kota Bitung
berjalan baik.
Kita lihat dimensi" penyusunnya.
1. Angka
Harapan hidup (AHH), yang merupakan pembentuk dari dimensi kesehatan.
Pada tahun 2017, AHH Kota Bitung tercatat 70,54 tahun atau meningkat
0,04 tahun jika dibandingkan tahun sebelumnya. Rata" penduduk Kota
Bitung 70-71 tahun menikmati hidup, termasuk umur panjang.
2.
Sementara itu, dimensi pengetahuan pada IPM dibentuk oleh dua
indikator yaitu harapan lama sekolah (HLS) dan rata-rata lama sekolah
(RLS). Kedua indikator ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada
tahun 2017, HLS Kota Bitung tercatat mencapai 12,25 tahun tidak berbeda
jauh dibandingkan tahun 2016. Angka ini menunjukan angka prediksi,
kurang lebih 12 tahun lamanya peluang penduduk Kota Bitung untuk dapat
bersekolah.
Untuk RLS Kota Bitung pada tahun 2017 sebesar 9,64
tahun. Angka ini meningkat 0,27 tahun dibandingkan tahun sebelumnya.
Angka ini menunjukkan realita, rata" penduduk Kota Bitung sekolah hanya
9-10 tahun. Terdapat selisih 2-3 tahun antara harapan dan realita.
3. Dimensi terakhir yang mewakili kualitas hidup manusia adalah standar
hidup layak yang diukur melalui pengeluaran per kapita. Pada tahun
2017, pengeluaran per kapita penduduk Kota Bitung mencapai Rp 11,89 juta
per tahun atau meningkat 78 ribu dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan
pengeluaran per kapita sebesar Rp 11,89 juta per tahun, penduduk Kota
Bitung termasuk medium/sedang untuk kelayakan hidupnya.
Jadi,
dilihat dari IPM, kualitas hidup penduduk di Kota Bitung termasuk
berkualitas dikarenakan dimensi kesehatan yang termasuk sangat tinggi
mampu menopang kekurangan dari dimensi pendidikan.
#DataMencerdaskanBangsa
#GerakanCintaData
#BitungMelekData
#bitungkota.bps.go.id
#SipedasMantapKotaBitungAndroid